Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin teman-teman blogger ^^
Bagaimana mudik lebarannya? Lancar atau macet total? Yuk ah, saling berbagi cerita mengenai sensasi mudik lebarannya. Rasanya, saya kangen menulis lagi di blog dan kebetulan untuk menikmati pagi yang cerah ini dengan mendengarkan musik dan ngeblog tuh rasanya bahagia hehehe. Siapa yang merayakan hari raya Idul Fitri dengan mudik ke kampung halaman? Saya! Ya, kebetulan di tahun ini saya mudik ke kampung halaman mama saya yang berada di Wonogiri. Berangkat dari Jakarta pada hari Minggu, 27 Juli 2014 dengan menggunakan mobil pribadi jam 7 malam. Menikmati malam takbiran di jalan raya, dan mengamati selama perjalanan dengan misi yang sama yaitu silahturahmi dengan keluarga di kampung. Perjalanan dari Jakarta ke Bekasi saja sudah menempuh perjalanan sekitar 3 jam, berhubung tidak melewati jalur pantura jadi kita memutuskan untuk melewat jalur Brebes - Tegal untuk menghindari jalur Comal - Pemalang. Selama perjalanan sih lumayan lancar namun mulai tersendat di jalur Brebes - Tegal karena volume kendaraan sudah meningkat, dan terhalang oleh jalur kereta api. Selain itu, pertemuan dua jalur juga menjadi penyebab utama kemacetan tidak terurai dan pengemudi tidak sabaran mengantri, seharusnya digunakan dua jalur malah menjadi tiga jalur. Tahun ini merasakan lebaran di jalanan, tidak melaksanakan sholat IED dikarenakan pada pagi hari masih terjebak macet dan tidak bergerak di daerah Brebes - Tegal. Pokoknya, tahun ini sensasi mudiknya luar biasa menguras kesabaran heuheueheu.
Tips nih buat kalian yang selalu mudik lebaran > Saat pas hari H lebaran warung di jalur mudik sudah dipastikan banyak yang tutup, nah untuk mengatasi rasa lapar dan mengantisipasi warung yang tutup tersebut, alangkah baiknya mempunyai perbekalan roti yang banyak, setidaknya bisa mengganjal rasa lapar. Saya sangat menyesal makan di warung di daerah Tegal, sudah makanannya tidak enak dan tanpa rasa, tempatnya jauh dari kata layak. Setelah makan siang, perjalanan pun dilanjutkan kembali hingga sampai Gombong macetnya luar biasa, tidak bergerak. Dan sampai di Wonogiri jam 1 pagi, setelah menyusuri jalanan yang berliku, dari turunan, tikungan hingga tanjakan serta menyusuri sawah maupun hutan. Sungguh menantang sekali perjalanan malam ini, namun dengan niat yang baik alhamdulilah lancar dan tidak terjadi apa-apa. Ya, hampir 30 jam lamanya perjalanan dari Jakarta ke Wonogiri dengan menempuh jalur darat. Lelah? Pasti! Namun semua terbayar ketika melihat pemandangan desa yang begitu asri, hijaunya itu menenangkan sekali.
Tips nih buat kalian yang selalu mudik lebaran > Saat pas hari H lebaran warung di jalur mudik sudah dipastikan banyak yang tutup, nah untuk mengatasi rasa lapar dan mengantisipasi warung yang tutup tersebut, alangkah baiknya mempunyai perbekalan roti yang banyak, setidaknya bisa mengganjal rasa lapar. Saya sangat menyesal makan di warung di daerah Tegal, sudah makanannya tidak enak dan tanpa rasa, tempatnya jauh dari kata layak. Setelah makan siang, perjalanan pun dilanjutkan kembali hingga sampai Gombong macetnya luar biasa, tidak bergerak. Dan sampai di Wonogiri jam 1 pagi, setelah menyusuri jalanan yang berliku, dari turunan, tikungan hingga tanjakan serta menyusuri sawah maupun hutan. Sungguh menantang sekali perjalanan malam ini, namun dengan niat yang baik alhamdulilah lancar dan tidak terjadi apa-apa. Ya, hampir 30 jam lamanya perjalanan dari Jakarta ke Wonogiri dengan menempuh jalur darat. Lelah? Pasti! Namun semua terbayar ketika melihat pemandangan desa yang begitu asri, hijaunya itu menenangkan sekali.
Dan mampir ke Yogyakarta, luar biasa hari ketiga lebaran kota Gudeg ini padat merayap. Hingga mampir ke kota Semarang bertemu dengan saudara dan anaknya yang masih kecil hehe. Dan kembali ke Jakarta dari Semarang berangkat kamis pagi sampai di Ibu Kota Jumat malam jam 11-an. Ya, inilah sensasi mudik lebaran tahun ini. Semoga masih diberikan umur panjang dan bisa bertemu dengan bulan suci Ramadhan bersama kelurga tercinta hingga merasakan lebaran juga aamiin.
Akhirnya....rindu melihat pemandangan alam berupa sawah
dan pegunungan yang indah terobati juga.
Terimakasih pemandangan alam dan desa untuk
ketenangan, kedamaian hingga keasrian yang kau
berikan #semangatbarulagi ^^
Mana ceritamu teman-teman blogger? Selamat mewujudkan mimpi lagi setelah liburan panjang ya ^^
waah kampungnya bagus ya banyak sawah :D
BalasHapusiyaaaa dong :D
Hapus30 jam mak?? saya belum pernah melakukan perjalanan selama itu.. Lama banget itu mak..
BalasHapusIyaaaa Mak, lama yaaaaa -,-
Hapuskalo di sawah nggak macet mbak :P
BalasHapusnah!
Hapusbiyyyuuhhh...lm juga ya mbk,atas nama mudik dan macettt...
BalasHapusmbk,mohon mf lahir batin yaa :)
mohon maaf lahir dan batin juga mbak :)
HapusNembe ngerti asli Wonogiri. :D
BalasHapusYa ampooon, kamu sibuk banget, Tis?
Aku lebaran tahun ini di rumah aja dongs. :D
hehe, kampung mama mbak :)
HapusSelamat hari ray idul fitri ya..
BalasHapusmohon maaf lahir dan batin :)
ahhhh... enaknya yang mudik, aku cuma jaga gawang, saudara - saudara yang ke sini :))
mohon maaf lahir dan batin juga mbak :)
Hapusmohon maaf lahir dan batin juga mbak :)
HapusBaru tahu kalau Mbat Titis ini aslinya Wonogiri. Kabupaten di ujung jawa Tengah itu, kan? Selamat menikmati mudik Lebaran, ya. Saya malah belum sempat pulang tahun ini.
BalasHapusIya mas Lutfi :)
Hapusmaaf lahir batin tis..
BalasHapusgw ga mudik secara bokap nyokap ada di jakarta semua btw suka iri klo ngeliat orang pada pulang kampung :(((
Mohon maaf lahir bathin juga Mbak Titis..
BalasHapusSaya gak mudik.. kampung nya disini-sini juga sih!! ^_^ hehehe..
Aseli dari Wonogiri mba ya. Heihieheiie WIh jadi kepengen dolanan ke Wonogiri aja nih. Heiheieie. Untuk mudik tahuni ini kayaknya kami sekeluarga belum sempat mampir ke kampung Halaman ya.
BalasHapusGimana tuh caranya, agar blog lebih banyak komentar ?
BalasHapus