Etika Pemilih di Social Media dalam Pemilihan Umum

Sumber : pixabay
Oktober, sudah datang  dan berarti musim hujan sudah menghampiri dong! Eits di postingan ini saya gak akan membahas tentang musim hujan hihihi. Yaps, pada postingan ini akan membahas tentang tanggapan pribadi saya tentang tulisan dari Mak Dian yang berjudul "The Big No-No Dalam Pemilihan Umum". Wah, tema yang agak berat namun seru untuk dibahas. Mak Dian dalam postingan mengulas dengan sangat positif.



Nah, dalam menanggapi postingan Mak Dian saya memilih judul "Etika Pemilih di Social Media dalam Pemilihan Umum". Alasan saya karena sekarang sudah era digital dong, semua orang dengan mudah mengakses tentang siapa calon pemimpinnya melalui internet. Sebagai warga yang mempunyai KTP sah DKI, saya ingin mengajak ke semua pengguna social media untuk mempunyai etika. Etika di sini adalah tidak mudah terpancing terhadap calon pemimpin yang merupakan pemimpin idolanya dengan pemimpin lainnya untuk tidak saling menghujat satu sama lainnya. Saya yakin pilihan yang akan saya pilih nanti di pemilihan umum DKI tahun 2017 akan berbeda dengan Mak lainnya yang juga mempunyai KTP DKI.



Saya akan membahas tentang etika pemilih di social media dalam pemilihan umum yang harus dihindari :

1. Kalau Tidak Suka Dengan Calon yang Lainnya Lebih Baik Diam dan Jangan Memancing Perdebatan

Sudah dapat dipastikan kalau misalkan kita fanatik sama calon C (senggaja inisialnya C soalnya kalau inisial A, semua calon merasa) hahaha, kita akan mendukung calon tersebut. Selain mendukung kita akan tergoda dengan share berita tentang sosoknya. Hai, kawan kalau di social media ini sangat sensitif sekali penggunanya jadi kalau misalkan kamu menjagokan pasangan D jangan pernah share tentang keburukan pasangan E. Intinya sih, kalau gak suka sama calonnya lebih baik diam dan gak usah ikut terpancing karena bisa menimbulkan perdebatan.



2. Jangan Pernah Membuat Postingan atau Update Status tentang Calon Pemimpin yang Lagi Menjalani Pemilihan Umum

Saya yakin sekali untuk menahan godaan yang kedua ini agak sulit jika kamu termasuk fans fanatik terhadap calon C. Saran saya meskipun kamu sangat mendukung calon C sebaiknya urungkan niatmu untuk update postingan karena statusmu bisa jadi harimaumu loh. Era digital ini sangat ngeri sekali kalau gak bisa bijak dalam menggunakannya.


3. Jangan Sok-sok-an Bahas Calon Pemimpin Jika Kamu Gak Mau Dibully

Biasanya nih, kalau lagi musim pemilihan umum ini banyak pengguna social media yang sok ngerti dan tahu banget tentang sosok calon pemimpinnya, ini calon gini lah calon gitu lah. Ingat, era digital ini jika kamu termasuk orang yang sok tahu tapi gak tahu kamu bakalan dibully habis-habisan sama mereka yang lebih tahu infonya daripada kamu. So, lebih baik jadi penonton saja tidak perlu ikut-ikutan sok tahu :)





Pesan saya terhadap postingan ini adalah jangan terlalu jadi fans fanatik untuk mendukung calon C, D atau E. Etika pemilih di social media ini dalam pemilihan umum bisa jadi senjata makan tuan atau serangan fajar. Etika yang baik akan menghasilkan konten yang beraura positif juga loh, saling sinergi tidak harus menjatuhkan dan menyerang. Pilihlah calon pemimpin yang sesuai dengan pilihanmu bisa dilihat dari program kerja ataupun lainnya. Stop golput!



47 komentar

  1. Yap. Dan sudah ada salah satu 'korban' yang hobi mengumbar kejelekan calon pemimpin, sekarang dia jadi bahan nyinyiran hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh, jangan sampai berlanjutan ya mak kasian banget tuh orang hihi.

      Hapus
  2. Inilah masa-masa dimana kita benar-benar harus mengaktifkan fitur "hide" atau "unfollow" di Facebook. Riuhnya bukan main :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Padahal yang mau pilkada Dki tapi yang rame seluruhnya hihi

      Hapus
  3. Huhuu.. menjelang pilkada ini socmed jd mulai panas. Aku memilih ngga cuma diam atau gk ikut2 ngomong soal.pilkada di socmed, tetapi juga unfriend semua org yg nyebelin di socmed. Hehe

    BalasHapus
  4. aku ngga begitu suka politik, jadi cuma bisa liat ajaa :3

    BalasHapus
  5. setuju banget, jangan mengumbar kebencian inti nya keep silent aja

    BalasHapus
  6. Emang lucu sih ya. Pemilihan di daerah apa, ributnya seendonesah

    BalasHapus
    Balasan
    1. setujuuuuh... pemilu di jkt, banyakan yg heboh dan bikin gara2 justru di luar Jakarta

      Hapus
  7. Yang pemilihan gubernur DKI ini pengen deh ikutan komen-komen. Calonnya seger-seger sih :D

    BalasHapus
  8. Aku paling males dan anti berbicara masalah politik. Kayaknya lebih baik diam karena ga terlal paham .

    BalasHapus
  9. Cintai dan benci sesuatu/ seseorang sesuai porsinya yah Mba Titis :)
    saya setuju sama ketiga poin di atas :)

    BalasHapus
  10. Semoga DKI diberi pemimpin yang sholeh dan cerdas ya. Selamat memilih warga DKI. Aceh taun 2017 nih. Udah mulai gencar juga kampanyenya.

    BalasHapus
  11. Aku juga males nih ngomongin politik.. Apalagi bila cuma sekedar ikut2an ngomong doang.. Leboh aman itu milih yg benar2 dari hati..

    BalasHapus
  12. Di sini terlihat kematangan kita dalam berdemokrasi :)..

    BalasHapus
  13. Nomer 3 aku banget. Lebih baik melipir aja kalau udah urusan buli-bulian deh.
    Takuuuut, hehehe.

    BalasHapus
  14. Betul, gak perlu fanatik kepada salah satu calon dan juga tidak perlu menghujat pada calon yang tidak disukai. Karena sebenarnya mereka ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

    BalasHapus
  15. Semoga kita bijak ya dalam memilih dan menulis status tentang Pilkada. Kalau aku ikut memantau aja dan bikin status kalau emang memahami masalahnya. Diam itu emas hehehe

    BalasHapus
  16. Kalau mau Pemilu, Pilpres, atau Pilkada memang timeline jadi rame. Banyak pengamat politik dadakan sama orang yang suka share berita yang entah sumbernya valid atau nggak. Semuanya serba emosional kadang sampai bully-bully-an. Kalo udah begini kadang jadi malas buka socmed.

    BalasHapus
  17. Aku doonk, Tis..pernah gak suka-sukaan sama temen gara-gara calon presiden kita beda.

    Sebel banget sama doi, akhirnya..yg terlalu fanatik.

    Kaya doi yg paling tauuu, gitu!

    Nah kan..
    Jadi curcol dimari.

    Heehe...maaf yaa, Tis.

    BalasHapus
  18. Saya acapkali benci dengan keriuhan pilkada, seringnya banyak fitnah dan saling menjelekkan antar kubu.

    BalasHapus
  19. Saya percaya dan akan dukung sepenuhnya calon pemimpin yg amanah,bersih dan bertanggung jawab untuk kepentingan rakyatnya

    BalasHapus
  20. kalo urusan politik aku lebih milih nyimak aja, soalnya sensitif banget euy :-D
    nah jelas, yang penting jangan golput. Pilih dengan ucapan Bismillah dan doaa2 baik lebih dulu. Aamiin.

    BalasHapus
  21. Aku selalu tahan diri untuk nggak komen soal politik yang memihak, mba. Makin bikin riuweh euy :)

    BalasHapus
  22. Suka sama postingan ini.. CC in ke pemilih rese yang suka menghujat calon lainn

    BalasHapus
  23. Wah, aku pinisirin Tis, siapa tuh yangsok-sokan trus dibully hehehe. Mesti pandai dan bijak gunakan medsos ya

    BalasHapus

Yuk berkomentar di blog saya, saling berbagi informasi untuk orang lain juga :)

Mohon untuk tidak berkomentar dengan menggunakan link hidup :)

Terima kasih sudah berkunjung, tunggu kunjungan balik saya di blog kalian ya :D