Bermimpi Setinggi Langit Salahkah?

Sumber : Pixabay
Hai September, gimana kabar resolusimu adakah yang berjalan sesuai rencana? Semoga tetap semangat ya! Malam ini kembali membuka lembaran yang pernah saya tulis di awal tahun 2016 ini dan tak terasa juga tahun ini sudah memasuki bulan ke sembilan, dimana dari perjalanan tahun 2016 sudah melewati setengah perjalanan. Kadang, kita sebagai manusia perlu untuk "menimbang" atau melakukan "intropeksi" diri tentang apa saja yang pernah dilakukan, setidaknya masih berada di "jalur benar". Ya, jalur benar ini seperti yang sudah kamu tuliskan tentang apa saja "harapanmu". Tanpa disadari postingan ini merupakan hasil dari saya membaca buku tentang Alpha The Guide karya Henry Manampiring, asli bukunya keren bangeeet!



Setiap manusia berhak untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak lagi, oleh karena itu mempunyai mimpi setinggi langit salahkah?  Eitsss...tunggu dulu bermimpi di sini bukan hanya tentang ngimpi saja tanpa adanya usaha. Nah, postingan ini seperti memotivasi diri saya sendiri sih dan mempercayai bahwa kalau mempunyai mimpi setinggi langit itu gak salah dan tinggal kamu buktikan secara nyata saja sih sama mereka yang pernah menganggap kalau mimpimu itu mustahil diwujudkan.

Perlukah untuk Selektif Meninggalkan Jejak di Era Digital?

Era Digital (Sumber : Pixabay) 
Era digital serba praktis dan memudahkan ya Mak, contohnya ketika ingin mencari informasi tentang wisata atau kuliner dengan mudah kita langsung terbantu dengan adanya google dan internet. Dan gak terasa nih Mak, collaborative KEB grup pertama sudah memasuki tema minggu ke 4, dengan tema Menghapus Jejak Digital, Seberapa Pentingkah? Wah tema yang sangat menarik sekali ya untuk dibahas. Yuk, Mak kita saling tukar pendapat mengenai tulisan dari Mak Mutia Erlisa Karamoy.

Baca juga :  Seleksi Grup WhatsApp, Perlu dan Penting Kah?

Kalau menurut saya pribadi,  menghapus jejak digital itu penting sekali kenapa? Karena setiap orang pernah merasakan masa-masa alay dan itu pernah dialami oleh setiap orang di masanya, tidak kecuali dengan saya pribadi. Nah, kenapa saya mengambil judul perlukah untuk selektif meninggalkan jejak di era digital? Karena saya menyadari dampaknya di era digital ini. Berikut alasan-alasan yang mendasarinya sebagai berikut :


Ngeblog Merupakan Perjalanan Waktu by Ety Abdoel

Mbak Ety (sumber  fbnya) 
Hai, gimana kabarmu apa menjadi bulan ceria di hidupmu? Semoga bahagia selalu untuk hidupmu. Dan tak sangka kocokan arisan link di grup 4 sudah memasuki kocokan ke 11 dan pemenangnya adalah seorang blogger Solo, Mom Blogger yang bernama Mbak Ety Handayaningsih atau dikenal dengan sebutan Mbak Ety Abdoel di dunia blog. Yeaaaah,  untuk postingan ini saya akan terbang ke Solo.



Sudah pada kenal dengan blogger yang kini menetap di Solo?  Mbak Ety dalam memulai perjalan menulis ngeblog tak perlu diragukan lagi. Beliau sudah memulai perjalanan ngeblog sejak 2009 lalu. Penasaran dengan perjalanan ngeblognya mbak Ety? Yuk, dibaca melalui postingan ini :)


Seleksi Grup WhatsApp, Perlu dan Penting Kah?

Era sekarang dinamakan era digital ya, dimana semuanya serba digital dan pemanfaatan social media pun semakin semarak seperti ketika mencari informasi hampir semua orang memanfaatkan gadgetnya. Jika berbicara mengenai kecanggihan dunia teknologi pasti kita akan tertuju ke fitur aplikasi chat yang sering kita gunakan dalam menunjang aktivitas sehari-hari. Dan kebetulan tema yang ditulis Mak Ade Delina Putri tentang Balada Grup Whats App pada Collaborative Blogging Grup 1 KEB sangat menarik sekali untuk ditanggapin.

Sumber : http://sahrzad.net


Aplikasi chat yang bernama WhatsApp ini sudah menjadi primadona hampir setiap orang. Saya berkenalan dengan WA begitu disapa sejak 2012 lalu dimana saya waktu itu baru mempunyai smartphone android dan masih status menjadi mahasiswi. Namun di tahun 2012, nama WA tidak seeksis sekarang dimana pada waktu itu aplikasi BBM-an masih merajai untuk aplikasi chat. Menanggapi tulisan Mak Ade Delina Putri tentang balada WA, maka begini pendapat saya pribadi mengenai aplikasi chat yang selalu menjadi teman komunikasi orang-orang.


Tips Survive dan Semangat Ngeblog Ala Kania Ningsih

Yeaaaaah, gak terasa nih kocokan arisan link grup 4 blogger perempuan sudah memasuki kocokan ke 10. Ada yang belum tahu arisan link itu apa? Arisan link ini seperti arisan pada umumnya yang membedakan antara arisan umum dan arisan link ini terletak di pemenangnya, biasanya kalau arisan kita kan memperoleh uang ya dan di arisan link ini yang menang akan mendapatkan ulasan dari blogger lainnya. 


Mbak Kania Ningsih (sumber : fbnya)


Nah, di grup 4 ini pemenangnya adalah blogger Tangerang dimana namanya sudah sering mondar mandir di dunia perbloggeran, yuk kita kenalan sama mbak Kania Ningsih. Bagi yang sering blogwalking, mbak Kania Ningsih ini cukup eksis loh di dunia blog, beliau mempunyai 4 blog loh. Woowwww, saya takjub sama beliau dan 4 blog tersebut dan tetap konsisten mengisi postingan di empat blog tersebut. Saya cuma punya satu blog aja sudah ngos-ngosan ngepostingnya hehehe.


Membuang Sisa Makanan? Eits...Tunggu Dulu!

Hai, bulan September! Apa kabar dengan resolusimu, kawan? Semoga sudah ada yang terwujud ya. Waktu itu tak terasa ya sekarang sudah memasuki periode kedua Collaborative Blogging KEB, dimana pada postingan ini saya akan menanggapi tentang postingan Mak Maya yang berjudul

Makanan Sisa, Diolah Lagi atau Dibuang


Opor Ayam (sumber : http://tips-cara.info)


Nah, kalau teman-teman gimana mengenai makanan sisa, lebih baik diolah lagi atau langsung dibuang? Kalau menurut saya pribadi, sebelum membuang makanan kita bisa melihat beberapa aspek misalnya, apakah makanan tersebut bisa diolah lagi atau tidak, terus jika masih bisa diolah sayang banget dong kalau dibuang?