Tolak kenaikan BBM vs Pengorbanan

Hampir seminggu belakangan ini di Jakarta penuh dengan aksi demo..Ya demo menolak kenaikan BBM. BBM adalah bahan bakar minyak..yang sangat dibutuhkan setiap manusia. Misalnya untuk pergi ke suatu tempat,ke kantor,kampus,kuliah atau rekreasi pasti gak semua orang memiliki kendaraan pribadi yang nyaman seperti mobil. Angkutan umum lah yang menjadi primadona masyrakat Jakarta. Jika BBM naik pastinya ongkos angkutan pun ikut naik juga. Saya pun sebagai mahasiswa resah juga. Karena saya harus naik angkot 2 kali hingga sampe ke tempat tujuan. Kenaikan BBM pun berimbas ke lainnya misalnya naiknya harga sembako. Melihat berbagai liputan tv di daerah,rata-rata mereka semua menolak kenaikan BBM. 

Keadaan sekarang aja rakyatnya sudah susah apalagi jikalau BBM dinaikkan. Mereka (mahasiswa) menyuarakan aspirasinya dengan demo..itu hal yang biasa dan wajar terjadi. Tapi sangat disayangkan kenapa harus ada pengrusakan fasilitas negara?? bukankah itu akan menambah anggaran dana yang harus di keluarkan untuk memperbaiki. Mungkin diantara kalian sudah bosan mendengar ocehan para penguasa yang di senayan yang gak bersahabat dengan kita (rakyat), tapi cara kekerasan pun tidak dianjurkan dalam demo. Dan dalam pemberitaan pun diberitakan bahwa polisi yang seharusnya mengawas aksi demo malah ikutan terbakar emosi dengan menyemprotkan gas air mata dan memukuli para demonstran.

Dan mirisnya harus ada korban jiwa dan luka-luka. Inilah negri yang penuh dengan gejolak ketika aspirasi tidak di dengar. Saya salut kepada mahasiswa yang rela berpanas-panasan, berteriak-teriak untuk membela rakyat kecil menolak kenaikan BBM. Walaupun kalian pemuda yang intelektual janganlah mudah untuk terprovaksi hingga terjadi keributan sepele. Dan puncaknya hari jumat lalu, 30 maret 2012 ketika anggota DPR melaksanakan rapat paripurna untuk membahas akankah bbm di naikan atau tidak? Wuih rapatnya pun menyita waktu yang lama..hingga larut malam loh :p 

Nah kalau kaya gini baru keliatan jelas kalau DPR kerja..rumor yang beredar di masyarakat DPR hanya absen semata dalam sidang/rapat. Dari sekian banyaknya partai hanya beberapa partai yang menolak kenaikan BBM antara lain : PDIP, Hanura, Gerindra dan PKS. (yang saya tau). Sangat disesalkan ketika pimpinan sidang tidak tegas mengambil keputusan dan menyebabkan waktu molor yang sangat panjang. Akhirnya BBM tidak dinaikan per 1 April..dan kajian ini masih terus dipantau hingga 6 bulan ke depan.
Kenapa sih pemerintah harus menaikan harga BBM?? ada beberapa opsi diantara lain : harga minyak dunia yag meroket tajam,menyelamatkan anggaran APBN.

Namun dibalik naiknya BBM pemerintah menyediakan jurus terjitunya yaitu dengan memberikan sumbangan terhadap rakyat miskin dengan bantuan tunai. Bukankah ini hanya sementara???
Yang dibutuhkan rakyat hanya sebuah harga yang standar dimana bisa mencapainya dengan penghasilan mereka yang pas-pasan.

Ya..itulah segala persoalan yang terjadi.

Tidak ada komentar

Yuk berkomentar di blog saya, saling berbagi informasi untuk orang lain juga :)

Mohon untuk tidak berkomentar dengan menggunakan link hidup :)

Terima kasih sudah berkunjung, tunggu kunjungan balik saya di blog kalian ya :D