Save Hutan Indonesia !

Hutan! Jika berbicara hutan di saat sekarang, perhatianmu tertuju kemana? Ya, semua pada sepakat, mata kita akan tertuju ke saudara kita yang berada di Riau, Sumatera, Sulawesi, hingga Kalimantan. Jika melihat acara berita televisi, media massa seperti majalah/ koran, maupun versi digitalnya (online) hingga menyerempet ke social media seperti Facebook, Twitter berita tentang kebakaran hutan yang disebabkan oleh "ulah manusia" tak bisa disembunyikan. Entah kenapa, kejadikan asap ini selalu berulang setiap tahun dan selalu terjadi ketika musim kemarau menyapa.



Bagi saudara kita yang berada di Riau dan sekitarnya, mereka sudah tak kaget lagi dengan asap setiap tahunnya, namun apakah mereka hanya diam saja? Terima aja gitu, ketika tempat tinggal mereka dijadikan sarang para pengusaha yang "rakus" karena mengejar keuntungan yang besar. Tidak! Mereka, tidak bisa diam begitu saja, contoh nyatanya bisa disimak di video YouTube ini. Mereka menyuarakan asiprasinya dan menjelaskan juga bahwa kita tidak diam, kita melawan asap bersama-sama. 

Sumber : apaajadotcom


Gimana, setelah menyaksikan kehidupan mereka bersama dengan asap setiap hari? Sangat memprihatinkan sekali. Sebelumnya, kita bahas yuk sekilas mengenai kenapa Riau dan sekitarnya terjebak asap setiap tahunnya? Pernah mendengar kelapa sawit gak? Ya, dari bangku sekolah dasar, kita sudah diajarkan mengenai apa itu perkebunan kelapa sawit dan keuntungan selalu menggoda. Nah, permasalahan yang terjadi berawal dari sini, sudah umum sekali ketika sebagian "perusahaan" kelapa sawit melakukan pembukaan lahan barunya dengan cara yang sangat "membakar hutan". Alasan klasik banget yang kita dengar bertahun-tahun. 



Hei..perusahaan kelapa sawit sadarkah kalian dengan kebijakan yang frontal itu, dengan membakar hutan? Cara instant kalian, membunuh mereka semua secara perlahan-lahan. Ya, kalian dengan tindakan yang merusak lingkungan demi memperoleh keuntungan besar? Sungguh terlalu! Kalian, para pembakar hutan secara tidak langsung sudah merusak kelestarian alam dan secara langsung telah menyebabkan mereka yang hidup di Riau dan sekitarnya, menghirup asap setiap hari. 



Saya tidak bisa merasakan seperti mereka rasakan, sesak pernapasan hingga untuk beraktivitas pun tidak bisa. Saya sebagai manusia, mempunyai empati..sebagai seorang blogger, saya hanya mampu membantu menyuarakan aspirasi melalui tulisan. Jika berbicara mengenai hutan, kita akan tertuju ke hutan lindung ataupun hutan yang dijadikan tempat wisata. Hutan itu sebagai daerah resapan air, dimana mencegah terjadinya banjir. 




Maka, kita sebagai manusia dilarang keras untuk merusak hutan apalagi membakar hutan untuk kepentingan "pribadi" atau "perusahaan". Sudah 17 tahun lamanya, permasalahan asap tak kunjung reda setiap tahunnya. Saya tidak menyalahkan pemerintahan sekarang yang dikatakan "lamban" dalam menyikapi asap di Provinsi Riau, Kalimantan, Sulawesi hingga Sumatera ini. Toh, pada dasarnya asap ini sudah terjadi dari Presiden sebelumnya dan kenapa mereka tidak menyelasaikan pada tahun-tahun lalu? Jangan cari kambing hitam di situasi yang penuh bergejolak ini. 



Marilah, kita saling bahu-membahu, sebelum menyudutkan ke Pemerintah pusat, sudah kah kita sebagai rakyat sadar diri? Ya, tak perlu lah "sebagian" perusahaan itu dengan sengaja membakar lahan hutan, karena perilaku yang tak bertanggung jawab warga Riau dan sekitarnya menghirup udara kotor dan sangat berbahaya. 




Yaps, kembali lagi bahas hutan, ingat gak pada waktu SD dulu kita disuruh menjaga kelestarian alam? Salah satunya, dengan menjaga hutan dan bersahabat dengan alam. Ingat, hutan itu diciptakan olehNya, agar manusia dapat belajar mengenai bersahabat dengan hutan dan alam, dimana hutan sebagai ruang untuk manusia bisa merasakan keindahan alam yang indah dan manusia bisa memanfaatkan sumber daya alam yang bisa digunakan untuk kehidupan yang lebih makmur lagi.




Yuk, generasi muda dan semuanya, mari kita jaga hutan milik kita semua, hutan yang memberikan kita udara yang bersih dan Segar. Saya berharap dan yakin untuk Pemerintahan yang dipimpin sama Pak Jokowi beserta jajarannya mampu menjawab tantangan warga Riau dan sekitarnya, semoga hujan segera tiba untuk daerah-daerah yang dilanda kekeringan. Stop pembakaran hutan Indonesia dan Save Hutan Indonesia untuk anak cucu kita di masa mendatang. Sebelum alam mulai murka, alangkah baiknya sebagai manusia segera bertobat. Semoga, kejadian asap yang sudah terjadi belasan tahun lalu, bisa diselesaikan secepatnya. 




Jangan memalukan bangsa sendiri karena asap. Save Hutan Indonesia ! Mari bergandeng tangan, tanpa harus mencari kambing hitam dan saling menyalahkan. Ini persoalan serius, berharap hukumannya bisa seumur hidup bagi pelaku pembakaran hutan, Karena mereka secara tidak langsung sudah "meracuni" dengan asap hingga sesak napas bahkan kematian karena menghirup udara kotor nan berbahaya sudah menghantui. Hutan Indonesia, hutan yang hijau dan segar udaranya. Stop pembakaran hutan !! Yuk, Save Hutan Indonesia!


#SaveHutanIndonesia #BloggerMuslimah #SpecialBlogwalking






27 komentar

  1. Sedih ngeliat byk asap, mdh2n segera berakhir

    BalasHapus
  2. di Siak Riau hari ini masih berasap,tadi sore suami keluar rumah...sampai rumah ngeluh,matanya perih...doakan kami,semoga Siak Riau segera turun hujan dan asap hilang

    BalasHapus
  3. sedih banget ya mba, apalagi yang sekarang sedang merasakannya. Ponakanku yang masih bayi di kalimantan berhari-hari gak keluar kamar. :(

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Nggak kebayang deh rasanya tinggal di kota-kota yang kena dampak asap hebat, Bangka aja kena walaupun nggak parah asapnya :(

    BalasHapus
  6. Semoga ada tindakan tegas atas kejadian ini

    Save Hutan Indonesia

    BalasHapus
  7. demi kehidupan anak cucu kita nantinya kedepan ya , save hutan

    BalasHapus
  8. muda2an musibah asap segera berlalu

    BalasHapus
  9. semoga riau cepat membaik, dan tidak ada pembakaran lagi, kasian juga kan banyak yang menderita ISPA (infeksi saluran pernapasan) apa lagi anak2 di bawah umur yang seharusnya jauh dari asap

    BalasHapus
  10. hehe iya mbak, pemerintah sudah tersudutkan jangan disudut-sudutkan lagi..
    semoga riau cepat membaik...

    BalasHapus
  11. semoga asap berkurang aamin..kasian anak kecil ibu hamil dan manula :(

    BalasHapus
  12. wah sudah jadi postingannya, saya belum buat T_T. teriamkasih ya mbak sudah ikut menyuarakan, semoga perambahan hutan semakin berkurang, ilegal logging juga tidak meraja lela, yang rugi juga nanti manusia juga

    BalasHapus
  13. Sekarang hutan Indonesia terutama di Sumatera dan Kalimantan sedang terbakar. Semoag bsia lekas padam

    BalasHapus
  14. Ngeliat anak-anak di sana jadi nggak tega, semoga aja cepet berakhir :)

    BalasHapus
  15. Kita tetap posisi menjaga kelestarian hutan ya, Tiiis.

    BalasHapus
  16. Selamatkan hutan kita untuk anak cucu kita...

    BalasHapus
  17. Semoga kondisinya segera membaik..

    BalasHapus
  18. Alhamdulillah skrg sdh berkurang asapnya, di kalimantan sdh sempat turun hujan,,smoga cpt berlalu ya asapnya mba :)

    BalasHapus
  19. Semoga asap segera memudar, dan semuanya mendapat udara bersih.

    Terima kasih udah ikutan BW Spesial
    #SaveHutanIndonesia

    BalasHapus
  20. Alhmdllh bbrp hr ini di riau hujan dan asap sudah jauh berkurng...mdh2an kondisinya semakin baik

    BalasHapus
  21. Semoga segera teratasi. sediiih... masalah rutin tiap tahun yang tak kunjung selesai :'(

    BalasHapus
  22. Muah-mudahan tidak terulang. Mari mulai dari diri sendiri, orang dan lingkungan terdekat. Mudah-mudahan apa yang kita upayakan mendatangkan manfaat. Aamiin.

    BalasHapus
  23. Semoga permasalahan ini segera ada akhirnya ya, kasihan masyarakat yg sesak karena asap. Terimakasih ya Titis sudah ikut BW Spesial Blogger Muslimah :-)

    BalasHapus
  24. aku kurang tahu beritanya mba, tapi kebakaran hutan ini di sengaja atau tidak disengaja? alias murni kecelakaan? kalau memang di sengaja oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab, PENJARAKAN saja!

    BalasHapus
  25. Menyedihkan memang, Suami saya pertama kali merantau ke Riau tahun 1997, pas kejadian pertama kabut asap tebal. Jarak pandang hanya sedikit saja. Kalo berpapasan dengan orang di jalan, tidak bisa saling mengenali kalau tidak bersisian

    Semoga segera ada solusi

    BalasHapus
  26. Bangun pagi.. buka pintu. Bukannya menghirup udara segar justru langsung nutup pintu lagi. Jendela gak di buka. Anak ga sekolah. Karena asap terlalu pekat di luar... hiks

    BalasHapus

Yuk berkomentar di blog saya, saling berbagi informasi untuk orang lain juga :)

Mohon untuk tidak berkomentar dengan menggunakan link hidup :)

Terima kasih sudah berkunjung, tunggu kunjungan balik saya di blog kalian ya :D