Umur, Sikap dan Ego

Ketika berbicara mengenai kehidupan, kita sebagai manusia langsung tertuju ke umur dan sikap. Kenapa bisa dikatakan seperti itu ? Ya, karena kehidupan di dunia khususnya adalah nyata, maka sangat diperlukan faktor penunjangnya untuk kita bisa survive dalam menata kehidupan selanjutnya. Kalau menurut saya pribadi sih, ada 3 faktor yang akan menuntut kita menuju yang lebih baik lagi. Umur, sikap dan ego seperti paket lengkap yang mengisi hari-hari manusia dalam menjalani kehidupan ini. 

Maka, melalui postingan ini saya akan mengemukakan alasan saya mengenai umur, sikap dan ego yang harus kita tanamkan sebagai modal untuk memperbaiki kualitas diri dan menikmati kehidupan ini dengan lebih baik lagi dalam segala aspek, Insya Allah :) . Begini penjelasan saya mengenai 3 point diatas mengenai umur, sikap dan ego :

1. Umur

    Jika kita menyinggung tentang bahasan umur, maka akan ada dua teman setia yaitu muda dan tua.  Umur muda selalu identik dengan kobaran api semangat, dan ambisius dalam mencapai sesuatu yang diinginkan. Namun, dalam pelaksananaan dan kenyataan umur itu tidak selalu identik dengan kedewasaan seseorang, bisa diambil contoh yang sederhana : mungkin diantara kita pernah bertemu dengan seseorang yang umurnya lebih muda dari kita, tanpa tersadari kedewasaannya sangat membantu untuk mereka menyelesaikan suatu masalah tanpa adanya gejolak emosi. Ya, umur selalu dikaitkan dengan tingkat "kedewasaan" seseorang, tapi  tidak semua orang akan berasumsi sama atau setuju, bahkan ketika mereka sudah menemukan sendiri umur yang mereka anggap lebih tua justru mereka tidak seharusnya mempunyai sikap tersebut, kadang suka labil dengan mudah terombang-ambing dalam memutuskan suatu keputusan. Kalau menurut pandangan pribadi saya selama ini, saya sudah meraskan ketika menemukan teman yang dimana umurnya di bawah dari saya, namun dari tingkat sikap dan mengambil keputusan justru mereka menimbang terlebih dahulu baik dan buruknya seperti tidak tergesa-gesa namun itu hanya "sebagian" saja, sehingga sangat masih "langka" menemukan sosok muda yang memiliki kepribadian seperti itu tanpa memandang usia mudanya. Dan bagaimana dengan yang umur yang lebih tua dari saya? saya beranggapan umur yang lebih tua tidak selalu bisa mengontrol dirinya dengan baik, ya seperti emosi suka meledak-ledak dan kadang sifat labilnya masih menjadi teman setia.

Kadang, umur yang tua berbeda sekali dengan umur yang muda, mungkin bisa kita ambil contoh lainnya yaitu semangat. Semangat dalam umur masih muda itu sangat tinggi dan aktraktif, terus bagaimana dengan umur yang sudah tua? kadang, saya menemukan mengendurnya semangat mereka, mungkin karena sudah lelah. Tapi, umur yang muda ini kalau menurut saya ada kelemahannya, berupa ketika semangat sedang memuncak namun akan berhenti di tengah jalan bilamana sedang mengalami suatu permasalahan atau kegagalan, kebanyakan mereka yang umurnya masih muda akan mudah terserang penyakit lelah dalam berjuang. Nah, pada umur yang tua, dimana sudah mengalami pasang surutnya kehidupan, ketika mengalami permasalahan di tengah jalan, mereka justru lebih sabar dalam menghadapi halangan ini dan akan terus berjuang karena mereka sudah belajar banyak melalui pengalaman.

Jadi, menurut saya kesimpulan dari membahas umur ini adalah umur bukan lah salah satu indikator dalam menentukan tingkat kedewasaan seseorang, namun hanya sebagai tolak ukur sudah berapa lama kah atau proses apa saja yang sudah dilewatinya entah itu proses dari kesedihan menuju proses kebahagiaan.

2. Sikap
 
    Pernah kah kalian berbincang tentang sikap? maka kalian akan tertuju pada sikap baik dan buruk. Sikap baik meliputi hal-hal yang baik , seperti contohnya : jika kalian akan dihadapkan dengan orang lain, maka kita diwajibkan untuk berkomunikasi dengan orang tersebut. Oleh karena itu, kita pun dianjurkan untuk bersikap se- ramah mungkin sama orang lain. Bagaimana dengan sikap buruk? sikap buruk seharusnya tidak perlu di praktekan karena itu merugikan diri sendiri dan orang lain juga. Begitu lah, pengantar dari saya mengenai sikap baik dan buruk. Kemudian, apa hubungannya sikap dengan salah satu point yang akan mengantar kita menjadi manusia yang lebih baik lagi. Nah, sebagai berikut perincian sederhana  dari saya : Sikap seseorang akan menjadi tolak ukur untuk melakukan sesuatu, oleh karena itu sebelum bertindak maka kita perlu berpikir dahulu agar tidak menimbulkan sikap yang merugikan orang lain. Kita ambil contoh sederhana saja. pernah kah kalian bertemu atau berteman dengan seseorang yang anda kenal, maka selanjutkan kalian akan menjadi pribadi yang menyenangkan bukan? Ya, menjadi pribadi yang menyenangkan dengan memilki sikap yang baik seperti "humble"  / ramah. Dengan sikap ramah kalian, maka orang lain akan tertarik untuk menjalin komunikasi dengan mengobrol. Bahkan, untuk orang yang baru kita kenal saja, kita harus menciptakan suasana yang bisa dicairkan, maka miliki-lah sikap ramah sama siapa pun.

Dengan Anda memiliki sikap yang positif, maka aura positif yang akan membawa ke arah yang lebih bermanfaat lagi, misalnya sikap tidak pantang menyerah. Kita sebagai manusia sangat dianjurkan untuk bersikap optimis. melalui sikap optimis tersebut secara tidak langsung kita sudah menerapkan sikap tidak pantang menyerah, ya seperti ibaratnya ketika halangan dan rintangan mencoba menghadang maka kalian akan siap untuk melewatinya. Begitulah kesimpulan dari kita harus memilki sikap yang baik serta positif karena sikap yang baik akan membawa kita ke aura yang lebih baik lagi dan akan selalu bersemangat dalam menjalani kehidupan ini.

3. Ego

    Ego, menurut saya pribadi adalah seperti luapan emosi. Ya, luapan emosi tersebut bisa dibilang saat-saat berada di puncak atau saat-saat kita lagi kesal dengan "seseorang" sebagai kasusnya. Ketika kita berbicara mengenai ego seseorang, maka faktor yang harus kita perhatikan yaitu tingkat masalahnya dan kedewasaan seseorang dimana umur adalah sebagai tolak ukur untuk menilainya. Jika kita melihat suatu permasalahan, maka ego akan bermain di belakangnya. Maka, sangat dianjurkan jika seseorang mempunyai ego yang sangat tinggi ketika sedang mengalami masalah, untuk tidak mengambil keputusan pada saat itu. Hal itu akan menyebabkan ketidakfokusan atau keputusan yang sepihak dan bisa merugikan orang lain. Ego itu kalau menurut saya pribadi bisa terjadi karena satu faktornya yaitu menang sendiri. Di samping itu, ego akan bercampur dengan emosi akan menghasilkan suatu yang buruk dimana bisa merusak hubungan kita sebagai manusia dalam hal komunikasi. Contohnya, ketika ego kita lagi tinggi dan ditambah emosi yang sedang berada diatas puncak maka dapat dipastikan tubuh kita lagi dikelilingi rasa amarah dan siap dilupakan kepada orang lain. Jika melupakan ego atau emosi disaat yang tepat dan pas sasaran sih, kecil kemungkinan sih tapi biasanya menurut saya, orang yang bisa mengendalikan ego akan bisa menciptakan suasana yang keras kaya batu akan mencair. Karena, mengendalikan ego adalah sebuah "kewajban" dan harus dimiliki seseorang, tidak untuk yang sedang mengalami permasalahan saja tapi untuk yang lagi adem-ayem, me"manage" akan berdampak baik dan tidak akan menimbulkan perselisihan di kemudian hari. Ya, ibaratnya kita harus membuat benteng diri untuk mencegah ego kita diluar batas.

Jadi kesimpulan saya mengenai ego ini adalah seharusnya dan sebisanya kita menutup atau memperkecil ego kita ketika sedang berada di puncak emosi. Karena tanpa disadari meluapnya ego akan berdampak buruk untuk diri sendiri dan orang lain.

Dan untuk menutup postingan ini, melalui umur , sikap dan ego kita bisa mengambil kesimpulan bahwa : Umur, tidak selalu memandang muda atau tuanya, mungkin berlakunya muda dan tua sebagai batasan umur saja. Mellaui sikap yang baik akan menghasilkan aura yang baik juga dan bisa beradaptasi dengan orang lain dan dengan kita menimalisir ego kita, maka kita sudah termasuk orang yang bersabar. Jadi, umur, sikap dan ego sudah sepantasnya kita jadikan sebagai modal untuk komunikasi dengan orang lain, dengan bisa memposisikan kita di hadapan orang lain serta saling menghormati dan menjaga privasi pribadi. Karena melalui umur, sikap dan ego, maka kalian akan belajar bersosialisasi dengan orang lain dengan menciptakan komunikasi yang sehat dan bersahabat. Dengan demikian, maka kalian akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan akan disenangi karena kepribadian yang menarik dan postif serta memberikan dampak yang baik untuk sekitar, semoga bermanfaat juga :)


Hayooo...pandangan kalian gimana mengenai umur, sikap dan ego sebagai modal untuk komunikasi dengan orang lain? Yuk sharing !


22 komentar

  1. ketiga hal di atas belum bisa semuanya dijadikan patokan untuk menilai seseorang ya mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya jug sih Mbak, setidaknya bisa menjadikan pedoman :D

      Hapus
  2. tua pasti, dewasa belom tentu
    dengan tingkat kedewasaan yang kita miliki, kita bisa mengontrol silap dan ego yang kita miliki
    Sumpah ini gw yang ngetik :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ! Ketiga point tersebut saling mendukung ya :D

      Hapus
  3. Umur tidak menunjukkan kedewasaan orang namun pemikirannya lah yang menunjukkan kedewasaannya ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju ! pemikiran yang "terarah" dan " mateng" ya ^.^

      Hapus
  4. Oleh karena itu, semakin kita berumur, maka sikap dan ego harus bisa kita perbaiki kearah yg lebih baik :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak :) . Karena kehidupan harus berjalan ke depan dan lebih baik lagi ^^

      Hapus
  5. tiga gal diatas adalah hal yg sangat berkaitan, umur yg pasti sangat berpengaruh pada sikap dan ego..tapi memang bertambahnya umur tidak menjamin kedewasaan orang dalam bersikap dan menjaga egonya,semua kemabli ke pribadi dan lingungannya masing2 :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, kuncinya pribadi masing" dan lingkungan karena itu juga berperan penting juga :D

      Hapus
  6. umur, sikap, ego jalannya gak selalu bersamaan, ya. Semakin tua umurnya blm tentu egonya semakin kecil :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, kadang mereka berjalan sendiri tanpa berdampingan dengan lainnya. Setuju mbak ! kadang ada juga umur semakin tua eh egonya malah makin besar -,-

      Hapus
  7. Wahh, setuju banget nih mba :)

    BalasHapus
  8. umur akan mempengaruhi sikap dan ego seseorang, entah itu pengaruh baik atau negatif, semua tergantung banyak faktor, diantaranya adalah lingkungan ^^
    salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, lingkungan juga akan berperan penting semoga lingkungan nya baik (positif) sehingga menimbulkan sikap yang baik dan egonya kecil :D

      Hapus
  9. wew.. nice inpoh agan wati :)

    BalasHapus
  10. umur adalah kemestian dan kedewasaan adalah pilihan. sukaa tulisannya mak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, Mak "mestinya" kedewasaan ya. Terima kasih Mak ida :)

      Hapus
  11. kalo sikap orang tersebut dewasa ya pastinya bisa mengatu ego nya sendiri. nice post mbak :)

    BalasHapus

Yuk berkomentar di blog saya, saling berbagi informasi untuk orang lain juga :)

Mohon untuk tidak berkomentar dengan menggunakan link hidup :)

Terima kasih sudah berkunjung, tunggu kunjungan balik saya di blog kalian ya :D