Suka dan Duka Kuliah Jurusan Teknik

Teman seperjuangan waktu Diploma 3 
November, sudah hadir! Tidak terasa, di tahun 2016 ini sudah memasuki bulan ke 11, tandanya tinggal sebulan lagi kita akan memasuki tahun yang baru hehehe. Hmm...sebenarnya postingan ini semacam mood booster saya untuk ngeblog lagi sih, mengingat perbulan saya cuma ngeposting 5-6 postingan saja, padahal sebulan ada 30 hari. Lalu, kemana saja? Gak kemana-mana sih, masih setia di Jakarta saja hihi. Mau bahas tentang masa perjuangan ah, yaps masa-masa beberapa tahun lalu ketika pernah merasakan apa itu "labil", "kelayapan" dan proses belajar.

Mau berbagi cerita aja sih, tentang pengalaman saya yang hampir 3 tahun + 2 tahun menikmati status mahasiswi di jurusan yang sekarang sudah (biasa), namun tetap asyik kok. 
2009 lalu, itu masa saya dimana hampir menelan rasa kecewa sebagai seorang yang ingin bercita-cita untuk kuliah di perguruan tinggi negeri. Setelah melewati proses yang sangat menyita waktu, belajar dan belajar (pada waktu itu) akhirnya saya bisa menikmati menjadi mahasiswi di perguruan tinggi negeri (sesuai impian saya). Tujuh tahun lalu, masa dimana secara gak langsung merubah titis yang pendiam, pemalu menjadi titis yang sekarang (tetap jadi anak yang pendiam, pemalu) tapi lebih kritis sih hihihi.
Tepat di kota yang dijuluki sebagai kota Belimbing, aku menimba ilmu hampir 3 tahun lamanya. Dan melalui postingan ini mau share tentang pengalamanku, suka dan duka kuliah jurusan teknik. 

Tentang suka kuliah jurusan teknik :

Jujur saja, tahun 2009 masa dimana saya mengalami perubahan besar, pada waktu itu saya merasakan jadi anak kostan selama 3 tahun lamanya dan bisa, horeee. Suka kuliah jurusan teknik (pada waktu itu), meliputi :

1. Teman cowok lebih banyak dari teman perempuan dan itu seru! 
Masa esempe atau sma, bisa dihitung deh saya punya teman cowok / lelaki, eh ternyata tahun 2009 lalu saya ambil kuliah yang hampir 90% temannya adalah lelaki semua. Yaiyalah pantas lelaki semua temannya,  entah kenapa waktu itu saya ambil jurusan TE alias Teknik Elektro. Awal-awal memasuki semester pertama biasa kalau pertemanan itu butuh adaptasi ya, jadi masih canggung. Eh ternyata setelah melewati beberapa semester, saya baru sadar ternyata punya teman lelaki itu lebih seru.

Mau tahu keseruan kami? Saya sudah terbiasa belajar, sharing sama mereka semua bahkan sampai bermalam-malam di kampus demi ngerjain alat pun gak masalah, kalau lagi bete mereka ada aja bahan lawakannya. Dari ngelawak bareng, makan bareng, sampai karokean pun bergerombol dan itu seru dan asyik banget. Bahkan saya pernah nonton bola ke Senayan live sama mereka semua dan sudah biasa orang mau bilang apa di luar sana, yang penting kami masih ada rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang tua.

Saya yang jarang banget di-ijinkan untuk pulang malam hingga sampai pagi, bahkan sama mereka, orang tua saya sudah percaya, yaiyalah kami memang sering main ke rumah A,  B dan C, jadi orang tua kami semua sudah pada tahu kok. Saya rindu kelayapan seperti dulu lagi hahaha.

2. Kuliah di teknik itu mengajarkan saya kalau teman lelaki itu lebih peduli dan perhatian sama perempuan 
Hampir 3 tahun lamanya, teman kuliah saya saat D3 lalu hampir semuanya lelaki. Dan setelah mengalami fase mengenali mereka semua, saya mempunyai pandangan pribadi kalau kuliah teknik telah mengajarkan saya ternyata teman lelaki itu lebih peduli. Sudah pada tau dong, kalau kuliah di jurusan teknik apalagi saat diploma dulu ada namanya buat alat. Saya yang gak pernah kenal apa itu solder, bor sampai pcb akhirnya berkenalan juga pas di kuliah hahaha.

Meski mereka sosok yang cool (katanya sih) tapi masih peduli loh sama kaum perempuan, jadi pas alat saya gak jalan atau ada problem di program, pasti mereka membantu. Ah, senangnya kalau punya teman seperti ini ya :)

3. Teman lelaki lebih berfikir berdasarkan logika daripada perasaan jadi gak baper-an mulu
Untuk point ketiga pasti pada setuju ya, karena teman lelaki itu lebih berfikir berdasarkan logika bukan perasaan. Entah kenapa, selama hampir 7 tahunan temanan sama mereka semua, perasaan santai itu ada di diri ini. Padahal dulu, apa-apa kalau alat belum jalan, uas dan presentasi di depan mata sering banget paniknya. Kalau kata mereka selow aja sih, pasti bakalan dilewatin kok, jalanin ajalah, katanya gitu.

Kalau sama mereka (para lelaki) gak pernah ada namanya baperan pada waktu itu, cuma ada satu kata selow. Ya, mereka menganggap semuanya bisa dilewati kok, jadi jangan panik. Ya, mereka lebih mengutamakan berpikir dan bertindak secara logika bukan karena perasaan.
Duka kuliah jurusan teknik

1. Pernah merasa minder karena hampir semua teman adalah lelaki, dan mereka lebih pintar dalam segala hal
Dulu banget ya, waktu pertama kali ngerasain kuliah di teknik elektro, saya dan (teman perempuan) yang lainnya, pernah merasa minder. Yaiyalah, secara ini jurusan yang populasinya cowok semua, dan tau sendiri mereka kalau punya skill gak tanggung-tanggung. Pernah juga merasakan mau pindah jurusan eh gak jadi hahaha. Eh ternyata dugaan saya salah, kita sebagai perempuan gak perlu minder kok meski mengambil jurusan yang rata-rata cowok atau bekerja yang isinya cowok semua. Yang perlu dilakukan adalah tunjukkan semangat dan pengetahuan, kalau kita para perempuan juga bisa kok *strong*.


2. Kadang punya teman lelaki itu egois namun gak semuanya sih
Memang ya, punya teman kuliah yang isinya lelaki semua gak selamanya asyik, ada beberapa yang egois. Ya, kalau teman cowok sudah egois yowes tinggalin aja hahaha. Apalagi saat ngerjain tugas dan deadline kadang mereka gak mau diganggu, atau saat mau nonton bola malamnya, disuruh belajar bareng gak mau, itu egoisnya mementingkan nonton bola atau futsalan daripada belajar kelompok.


3. Harus tahan dengan gosip yang beredar
Dukanya adalah ketika terlalu banyak teman lelaki disekitarmu pasti akan ada gosip yang beredar. Kalau saya sih, sudah biasa, terserah lah mereka mau komentar apa yang penting pertemanan itu gak hanya dilihat dari jenis kelamin saja tapi kenyamanan dan saling support.


Teman seperjuangan saat Teknik industri , Strata 1

Woaaaah, terima kasih untuk mereka semua yang sudah mewarnai perjalanan kuliah saya selama 3 tahun waktu diploma dan 2 tahun waktu ekstensi, tetap jadi teman yang asyik dan seru ya!  Dan jangan heran kalau di social media saya bakalan banyak komentar dari mereka semua, ya teman-teman seperjuangan. Semoga sukses selalu.

Spesial buat mereka semua, teman seperjuangan waktu teknik elektro dan teknik industri. Postingan agak curhat sambil nostalgia hihi.

15 komentar

  1. Saya juga alumni Teknik. Tapi di kampus saya rada seimbang sih antara laki2 dan perempuan. 2:3 kali ya. 2 untuk perempuan. Jadi saya tetap dekatnya dengan teman cewek. Hehehe... Tapi teman2 cowok di kampus itu menjaga banget ya mbak sama teman2 ceweknya.

    BalasHapus
  2. Pasti seru tuh, Mbak. :D Hehehehe .... Kalau teman cowok juga nggak mewekan dan baper.

    BalasHapus
  3. hmmm... ini judulnya suka duka kuliah jurusan teknik..tapi isinya banyak menggambarkan temen cowok..hmm
    Dan akhirnya kuliah di jurusan teknik membuat Titis mampu memahami lelaki lebih baik ya.

    BalasHapus
  4. waah keren jurusan teknik!
    tapi soal tahan gosip itu emang kudu dan harus ya mbak. Orang-orang bisa gampang banget salah paham kalau ada teman cowo yang main kerumah apalagi kalo banyak dan rameee hahaha.

    BalasHapus
  5. Tidak aneh lagi ya kalo di jurusan teknik banyak kaum adamnya,,,,
    namun alhamdulilah banyak suka nya ketimbang dukanya,
    Saya juga kuliah di teknik, dukanya cuman satu,,, banyak ngitungnya hehehhehee

    BalasHapus
  6. sama kayak kakakku yang ambil tehnik dan semua temannya laki2 hanya dia seorang prempuan. TApi senangnya bener2 solidaritasnya y mba

    BalasHapus
  7. he em Mba, temen cowok biasanya lebih peduli. tapi memang bener juga, harus tahan. tahan iman, dan tahan mendengar bisik-bisik dari kiri kanan. :D

    BalasHapus
  8. Mirip sih hehehe
    Orang2 yang belum tahu mungkin merasa seram kali yah tapi kita yang menjalani asyik2 saja.

    Teman2 kuliah saya yang juga kebanyakan cowok, mulai dari yang seangkatan sampai yang beda angkatan banyak yang care. Bukan karena menaruh perhatian lebih dan ingin diperlakukan lebih tapi memang, saya merasanya mereka menjaga teman2 mereka yang perempuan. Jadi sebenarnya kalo dari segi keamanan ya aman-aman saja. Meski kita sebagai perempuan tetap harus hati2 dan menjaga diri :)

    BalasHapus

Yuk berkomentar di blog saya, saling berbagi informasi untuk orang lain juga :)

Mohon untuk tidak berkomentar dengan menggunakan link hidup :)

Terima kasih sudah berkunjung, tunggu kunjungan balik saya di blog kalian ya :D