Pahit

        Apa yang kau pikir ketika mendengar kata pahit? Obat atau kenyataan hidup? Eitss ! Tema pada hari ini saya akan berbagi cerita mengenai kata “pahit”. Mencoba untuk merangkum dari peristiwa yang dialami oleh orang sekitar dan terselip juga pengalaman saya J . Pahit itu bisa diibaratkan seperti sesuatu yang tidak enak namun tidak manis juga. Mungkin jika boleh memilih dapat dipastikan tidak ada yang mau memilih dan merasakan kepahitan. Jika harus merasakan kepahitan mungkin hanya beberapa orang saja yang sudah siap “melawan” kepahitan.

       Okelah, kita bahas yuk mengenai tema ini “pahit” secara lebih luas lagi. Pahit itu ketika kamu harus merasakan kenyataan hidup yang tidak sesuai keinginannya. Lah, memang pada kenyataan keyataan tidak selau berbanding lurus dengan keinginan kan? Contoh sederhananya adalah ketika kamu ingin sukses dalam hal bisnis namun pada kenyataannya sebelum kamu merasakan keberhasilan harus merasakan kenyataan pahit yaitu kegagalan atau bangkrut. Setiap orang pasti pernah merasakan rasa kepahitan dalam hidup entah ketika untuk urusan percintaan atau kehidupan sehari-hari. Kalau menurut saya, rasa “pahit” itu tercipta karena adanya kekecewaan yang muncul ke permukaan. Beda hal ketika kamu minum kopi lalu pahit ya hehehe. Kekecewaan, hanya salah satu faktor saja yang menyebabkan rasa pahit itu terkuak ke permukaan. Selain kekecewaan, faktor lelah dan bersemangat juga mempengaruhi siklus “pahit” tersebut. Misalnya, ketika sudah timbul kekecewaan maka akan merasa lelah dan tidak bersemangat lagi untuk mencoba bangkit dan menyusun kembali puin-puing yang sudah berserakkan.


         Pahit.........aku sudah pernah merasakannya, bahkan hampir setiap langkah yang ku tempuh pasti ada rasa “pahit” itu. Helloooo pahit, masih kah kau akan menjadi teman setia manusia? Ku rasa iya, namun kembali lagi dengan pribadi manusianya. Sebab, tanpa adanya rasa “pahit” kita tidak akan pernah menyicipi rasa “manis” yang berbuah kebahagiaan. Tentunya, lebih baik kita kurangi “rasa pahit” tersebut dengan memulai membaca bismillah dan berpasrah diri kepadaNYA, karena hanya dengan itu kita mampu melewati masa-masa “kepahitan” dalam hidup. Peka dan hiburlah teman di sekelilingmu, ketika temanmu sedang mengalami kepahitan karena kehadiranmu sangat berarti :) . Lalu bagaimana caranya mendeteksi ketika teman kita mengalami masa “pahit” ? Jadilah pendengar yang baik dan jadilah sahabat yang selalu aktif menanyakan kabar. Kepahitan dalam kehidupan bisa dirubah kok dengan melewatinya dan kembali bangkit lagi dengan membuka lembaran baru. Karena “pahit” akan berubah jika ada “usaha” yang mendorongnya, seperti itulah “pahit” diibaratkan sebagai nasib. Kita harus mampu untuk tersenyum meski masa “pahit” itu menghampiri, dan pecaya lah ketika ada rasa “pahit”, pasti ada rasa manis yang sudah menunggu ! ^^


Pahit........
Aku akan melewati semua ini, ya melewati kenyataan hidup
Yang tidak sesuai dengan keinginan
Namun aku yakin dan mampu untuk melawanmu
Dengan berusaha dan bangkit lagi

                Bukan kah sesudah kepahitan akan timbul kemanisan?
                Manis untuk merasakan buah dari perjuangan
                Sepahit apakah hidupmu?
                Percayalah masih ada Tuhan dan keluarga yang menemanimu


Jadi, AYOOO SEMANGAT LAGI !


*Untuk semua yang sedang merasakan rasa “pahit” dalam hidupnya.

13 komentar

  1. pahit itu nano nano yo mbk,,,yo obat yo putus cicah yo tukang nasgor depan kos g lewat2,dll hehehe

    BalasHapus
  2. Seperti obat, awalnya pahit tapi efeknya menyembuhkan.. Begitu juga kepahitan, kita merasakan dan mengalaminya namun akan mendapat kemanisan pada akhirnya..

    Aamiin, semangat mbak :)

    BalasHapus
  3. pahit itu seperti jamu, hanya segelas dan akan diobati segelas dengan rasa yang manis ^^

    BalasHapus
  4. Pahit itu akan terobati selama ada gula :)

    BalasHapus
  5. Kata Pahit sepertinya semua orang tidak ingin mengalaminya deh
    Namun kenyataan Hidup jika sudah bersarang dengan nama nya
    Kepahitan pasti ada yang kuat dan ada yang kurang tabah semoga
    Saja sobat semua. termasuk orang yang tabah dan tawakal jika
    Mengalami kepahitan kelak. tapi kalau bisa jangan sampai ngalamin deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, semoga kepahitan itu segera berlalu dan berbuah kemanisan. Seperti itulah harapan manusia ya :)

      Hapus
  6. yang manisnya mana...??? hehe

    BalasHapus
  7. Kadang kita harus merasakan pahit juga untuk menyeimbangkan perasaan manis berlebihan yang meletup-letup di dada, Mbak hehehe kan hidup harus seimbang. Setidaknya, lewat pahit ini, kita bisa belajar banyak pengalama hidup hehehe

    BalasHapus

Yuk berkomentar di blog saya, saling berbagi informasi untuk orang lain juga :)

Mohon untuk tidak berkomentar dengan menggunakan link hidup :)

Terima kasih sudah berkunjung, tunggu kunjungan balik saya di blog kalian ya :D